Sabtu, 22 Desember 2007

the first clavinova played by me in senayan city mall

last week, i went to senayan city mall and it costs me almost Rp. 100.000,00 for the transportation. Why did i go to this mall? because one of my friend told me that Senayan city is a new mall in jakarta n this mall is very attractive. But what an attractive? it made me crazy, most of the things is very expensive and i just could buy 4 items (such as music book, x-mas card, etc).

but what makes me happy there?
i could play the clavinova in the best buy counter - a counter from debenhams.
wow the partitur is very heavy, altough i usually play the song in digital piano, i couldn't play well in this partitur, may be must take 3 month to adapt with these partiturs.

this was my first time to play in the public although only in the mall ^^. The Canon's Johan pachelbel and Minute 2's Bach was playing well by me. ( 2 beautiful songs).

This is the picture of the clavinova. i like this instrument but too expensive, almost Rp. 39 Million. someday i will have it

Kamis, 06 Desember 2007

The Secret - Jay Chow Film

Dear Music Lovers,
I am interested in Piano, so when i read the magazine that inform me jay chow make a film that the film shows the ability of jay chow playing piano, i really interested in searching the film in the dvd store, but all of the dvd is sold out. because of my anxiousity, i go to the youtube.com in order to get the slide of the film. After that i got this video,
http://www.youtube.com/watch?v=JwiX9yVxXP0
That is a good playing by a bandung guy. After that, i found the music sheet and i got in internet, so i tried to play it. After 2 weeks, i just can play 10 block because of the difficulty of the song and i don't have enough time to play it.

Selasa, 27 November 2007

Johan Pachelbel - Canon

Johann Pachelbel (August, 1653March 3, 1706) was a German Baroque composer, organist and teacher who brought the south German organ tradition to its peak. He composed a large body of sacred and secular music, and his contributions to the development of the chorale prelude and fugue have earned him a place among the most important composers of the middle Baroque era.



Pachelbel's work enjoyed enormous popularity during his lifetime; he had many pupils and his music became a model for the composers of south and central Germany. However, he did not have much influence on the most important composers of the late Baroque such as Johann Sebastian Bach. Today Pachelbel is best known for the Canon in D, the only canon he wrote. In addition to the canon, his most well-known works include the Chaconne in F minor, the Toccata in E minor for organ, and the Hexachordum Apollinis, a set of keyboard variations.



Pachelbel's music was influenced by southern German composers such as Johann Jakob Froberger and Johann Kaspar Kerll, Italians such as Girolamo Frescobaldi and Alessandro Poglietti, French composers, and the composers of the Nuremberg tradition. Pachelbel preferred a lucid, uncomplicated contrapuntal style that emphasized melodic and harmonic clarity. His music is less virtuosic and less adventurous harmonically than that of Dieterich Buxtehude although, like Buxtehude, Pachelbel experimented with different ensembles and instrumental combinations in his chamber music and, most importantly, his vocal music, much of which features exceptionally rich instrumentation. Pachelbel explored many variation forms and associated techniques, which manifest themselves in various diverse pieces, from sacred concertos to harpsichord suites.





CANON by Johan Pachelbel

http://www.youtube.com/watch?v=3f4MLDFdw8A

Give ur comment for this photograph - The Broken Keys

THE BROKEN KEYS

What is Piano?



Piano adalah alat musik yang dimainkan dengan jari-jemari tangan. Pemain piano disebut pianis.

Pada saat awal-awal diciptakan, suara piano tidak sekeras piano abad XX-an, seperti piano yang dibuat oleh
Bartolomeo Cristofori (16551731) buatan 1720. Pasalnya, tegangan senar piano kala itu tidak sekuat sekarang. Kini piano itu dipajang di Metropolitan Museum of Art di New York.

Meskipun siapa penemu pertama piano, yang awalnya dijuluki gravecembalo col piano e forte (
harpsichord dengan papan tuts lembut dan bersuara keras), masih menjadi perdebatan, banyak orang mengakui, Bartolomeo Cristofori sebagai penciptanya. Piano juga bukan alat musik pertama yang menggunakan papan tuts dan bekerja dengan dipukul. Alat musik berprinsip kerja mirip piano telah ada sejak 1440.

Piano sendiri lahir dari keinginan untuk menggabungkan keindahan nada
clavichord dengan kekuatan harpsichord. Hasrat itu mendorong Marius dari Paris (1716), Schroter dari Saxony (1717), dan Christofori (1720) dari Padua, Italia, untuk membuat piano. Namun, hasil utuh dan lengkap cuma ditunjukkan Bartolomeo Christofori. Dari piano ciptaan pemelihara harpsichord dan spinet (harpsichord kecil) di Istana Florentine - kediaman Pangeran Ferdinand de’Medici - inilah piano modern berakar.

Pada pertengahan abad XVII piano dibuat dengan beberapa bentuk. Awalnya, ada yang dibuat mirip desain harpsichord, dengan dawai menjulang. Piano menjadi lebih rendah setelah
John Isaac Hawkins memodifikasi letaknya menjadi sejajar lantai. Lalu, dengan munculnya tuntutan instrumen musik lebih ringan, tidak mahal, dan dengan sentuhan lebih ringan, para pembuat piano Jerman menjawabnya dengan piano persegi. Sampai 1860 piano persegi ini mendominasi penggunaan piano di rumah.

Rangka untuk senar piano pertama menggunakan rangka kayu dan hanya dapat menahan tegangan ringan dari senar. Akibatnya, ketika pada abad XIX dibangun gedung-gedung konser berukuran besar, suara piano tadi kurang memadai. Maka, mulailah dibuat piano dengan rangka besi. Sekitar tahun
1800 Joseph Smith dari Inggris membuat suatu piano dengan rangka logam seluruhnya. Piano hasil inovasinya mampu menahan tegangan senar sangat kuat, sehingga suara yang dihasilkan pun lebih keras. Sekitar 1820, banyak pembuat menggunakan potongan logam untuk bagian piano lainnya. Pada 1822, Erard bersaudara mematenkan double escapement action, yang merupakan temuan tersohor dari yang pernah ada berkaitan dengan cara kerja piano.

Dalam perkembangannya, sebelum memiliki 88 tuts seperti sekarang, piano memiliki lima
oktaf dan 62 tuts. Ia juga dilengkapi dengan pedal. Semula pedal itu digerakkan dengan lutut. Namun, kemudian pedal kaki yang diperkenalkan di Inggris menjadi populer hingga sekarang.

Sejumlah pengembangan berlanjut pada abad XIX dan XX. Tegangan senar, yangg semula ditetapkan 16 ton pada tahun
1862, bertambah menjadi 30 ton pada piano modern. Hasilnya adalah sebuah piano dengan kemampuan menghasilkan nada yang tidak pernah dibayangkan Frederic Chopin, Ludwig van Beethoven, dan bahkan Franz Liszt.

Sebuah perkembangan nyata di abad XX (berawal di tahun 1930-an) adalah kehadiran
piano elektronik (atau piano listrik), yang didasarkan pada teknologi elektroakustik atau metode digital. Nada suaranya terdengar melalui sebuah amplifier dan loudspeaker.
Dari sisi mutu suara, piano elektronik nyaris tak ada bedanya dengan piano biasa. Perbedaan terletak pada berbagai fitur yang melengkapinya. Fitur itu tentu tidak ada sama sekali dalam piano biasa. Misalnya, bisa dihubungkan dengan perangkat MIDI, komputer, alat rekam; memiliki pengatur volume, tusuk kontak untuk pendengar kepala; dan sebagainya.


Sabtu, 17 November 2007

My Private Pensieve

Hmm, dapat tugas buat blog di pelajaran MIS?
Hal itulah yang menbuat gw akhirnya menbuat blog, suatu rencana yang ditunda-tunda akhirnya harus dilaksanakan. Dan gw rasa itu positive banget karena menbuat kita bisa mengikuti teknologi, sehingga tidak ditindas teknologi.
Memang, pada saat ini, gw belom ada ide apa untuk mengisi blog gw ini, tapi gw akan tahu nantinya.